Bupati Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Semua Bersatu

 16 November 2021   

Bupati Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Semua Bersatu

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sekaligus Ketua MGPSSR Provinsi Bali, melaksanakan upacara mejaya-jaya dan sembahyang bersama di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Pundukdawa, Minggu (14/11)

Srangkaian Pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Pundukdawa, Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, menghaturkan bakti di Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek Pundukdawa, Minggu (14/11).

 

Dalam pujawali ini juga dilaksanakan Upacara Mejaya-Jaya Pengurus Sabha Walaka dan Kepengurusan MGPSSR Provinsi Bali Masa Bhakti 2019-2024. Hadir Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof Dr dr I Wayan Wita, Ketua Panitia Pujawali Nyoman Putra Suarjana dan seluruh kepengurusan MGPSSR Provinsi Bali, seperti pengurus harian dan sabha walaka. Dalam kesempatan ini Bupati Badung Nyoman Giri Prasta selaku Ketua MGPSSR Provinsi Bali secara pribadi memberikan punia sebesar Rp 20 juta kepada Jagabaya Dulang Mangap.

“Hari ini Pengurus MGPSSR Provinsi Bali melaksanakan Upacara Mejaya-Jaya, karena semenjak pandemi Covid-19 ini kita sudah disahkan serta dibuatkan Surat Keputusan (SK) secara legal formal, sekarang secara niskala ini kami imbangi dengan melaksanakan mejaya-jaya, sehingga konsep alam sekala niskala ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.

“Terima kasih kepada Ida Pandita Mpu hadir dan beliau memberikan konsep pelaksanaan mejaya-jaya ini se-Bali dan terima kasih kepada pengurus dan ketua kami di pusat Prof Dr dr I Wayan Wita juga berkenan hadir. Ke depan khususnya pasemetonan MGPSSR bisa jaya dan mesikian, mau tidak mau kita harus bersatu,” kata Bupati Giri Prasta.

“Saya dan semeton pasek lainnya merupakan keluarga besar satu darah, mari kita sebagai keluarga besar MGPSSR membangun persaudaraan yang kuat, bersatu membangun Bali seutuhnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada umumnya,” imbuh Bupati Giri Prasta seraya mengajak Semeton Pasek untuk menunjukkan jati diri, dengan mengedepankan rasa bakti kepada Ida Hyang Widhi Wasa, bakti ring kawitan, tindih ring bhisama dan guyub ring semeton.

Sementara, Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof Dr dr I Wayan Wita mengatakan, upacara mejaya-jaya MGPSSR Provinsi Bali ini dilakukan dengan tujuan memohon restu kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sebelum melaksanakan tugasnya. Mejaya-jaya adalah prosesi upacara secara niskala dalam bentuk pelaksanaan ritual agama, mejaya-jaya ini masih menggunakan prokes ketat. “Dengan disahkannya kepengurusan melalui prosesi mejaya-jaya, kami harapkan seluruh jajaran kepengurusan akan bekerja semakin solid untuk melaksanakan program kerja,” harapnya. 

 

TAGS :

Kontak


Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
Alamat

Widyagraha Kepasekan, Jalan Cekomaria 777, Peninjoan, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Bali, Indonesia.

Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
Phone

081239672828

Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi
Email

sekretariat@mgpssr.or.id

Lokasi


Facebook


Website Resmi Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi

"Selaku Menteri Agama, saya merasa sangat berbahagia berada di tengah-tengah bapak dan ibu sekalian pada Website Resmi Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi ke X. Ini penting bagi saya, acara lima tahun sekali. Bayangkan, jika ini terjadi berarti saya akan hadiri ini yang pertama dan terkahir," kata Fachrul Razi diikuti tepuk tangan Semeton Pasek yang hadir.

Menag berpesan agar suasana kerukunan yang ada tetap terjaga dan dapat ditunjukkan pada pertemuan MGPSSR ke X ini. Aaran agama Hindu perlu diinternalisasi agar umat menjalankan dharma dalam segala bidang profesi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

"Saya berharap MGPSSR perlu merumuskan ke arah perkembambangan zaman dan era disrupsi," harap Menag.

Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan bahwa MGPSSR adalah musyawarah semeton Pasek di Bali. Semeton Pasek merupakan salah satu klan dan menjadi keluarga yang terbesar di Bali, lebih 60 persen dari seluruh jumlah penduduk yang ada.

"Ini harus di kelola dengan baik dan apik," kata I Wayan Koster.

Dijelaskan I Wayan Koster, Maha artinya besar, dan Sabha artinya pertemuan. Gelaran ini merupakan acara yang ke X yang dilakukan dalam lima tahun sekali. Ini berarti sudah 50 tahunan berdiri.

"Gelaran ini menjadi istimewa, karena ini yang pertama dihadiri oleh Menteri Agama, di tengah-tengah masyarakat klen Pasek," tambah I Wayan Koster.

Diakui Gubernur, masyarakat Bali pada realitasnya sangat toleran, cinta NKRI, cinta Pancasila, dan senantiasa bersama-sama membangun Bali yang lebih baik, damai sejahtera.

Acara dimulai dengan tari penyambutan, tari Puspanjali dari Sanggar Difabel Dewata Gianyar, dilanjutkan doa agama Hindu.

Tampak hadir Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, Rektor IHDN Denpasar I Gusti Ngurah Sudiana, Kakanwil Kemenag Provinsi Bali I Nyoman Lastra, Ketum MGPSSR, perwakilan MGPSSR pusat dan daerah se-Indonesia.